When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Satu detik. Dua detik. Tiga detik. Empat detik. Waktu seolah berjalan sangat lamban ketika Zhou Fu menyadari bahwa kesadaran Zhao Yunlei telah benar-benar hilang. Gadis itu telah mencapai ambang batas ketahanan fisiknya ketika ditempa dengan tekanan bawah laut yang kian berat di kedalaman lebih dari 100 kaki. “Sialan! Prosesnya sebentar lagi baru akan selesai! Tetapi jika aku menunggu lebih lama lagi, Nona Zhao tak akan selamat kali ini!” gerutu Zhou Fu dalam hati. Ia akhirnya memutuskan untuk membuka mata, mengakhiri meditasi panjangnya yang hampir di titik final. Tak ada pilihan lain, ia harus bangun dan menolong Zhao Yunlei. “Pertama-tama, aku harus menghancurkan rantai-rantai besi di kaki dan tanganku ini!” gumam Zhou Fu dalam hati. Tangan-tangan dan kakinya lantas mengeluarkan caha