Ekspresi wajah Scarlet langsung berubah dari kesal menjadi kaget.
“A-aku tidak paham?” Scarlet menegakkan punggungnya dan menyilangkan tangannya ke lengannya dan mengusapnya seolah sedang menenangkan dirinya sendiri. “Siapa yang ingin membunuhku?”
Wajah Samatha tidak berubah. Tetap tenang. Dan senyuman itu, oh betapa Scarlet membenci senyuman wanita itu.
“Ia menawarkan 500 juta dolar untuk membunuhmu.”
“Siapa, Sam!” Suara Scarlet kini hampir terdengar menjerit.
“Tangan kanan Moxley.” Samantha menjawab ringan.
“Levy?” tanya Scarlet dengan nama kebingungan.
Selama ini hubungannya dengan Levy sebatas saling berpapasan di lorong. Ia tidak pernah bercakap-cakap atau berinteraksi dengan pria itu.
Moxley cukup posesif akan Scarlet. Ia tidak pernah mengijinkannya untuk bersosialisasi de
