Dering ponsel terus mengusik keheningan yang ada di ruangan tersebut, namun Zidan seakan tidak mendengarnya. Matanya masih setia memandang kecantikan dari Nabila yang berhasil mengalihkan dunianya. Merasa risih karena terus di perhatikan dengan tatapan aneh, Nabila mendekat dan menepuk lengan Zidan. "Katakan, apa ada yang aneh dengan penampilanku? Mengapa kau terus saja diam tanpa menyahut pertanyaanku?" Detik berikutnya Zidan terbangun dari lamunannya. Ia terkejut, kaget, tapi karena tidak ingin sikap anehnya di ketahui Nabila, ia berusaha untuk tetap tenang seolah tidak terjadi apapun padanya. "Tidak, tidak ada yang aneh denganmu. Kau cantik dengan balutan kebaya yang ibu pilihkan." Blussh.. Rona merah menghiasi wajah Nabila. Ia tidak menyangka, Zidan juga bisa mengatakan kata-k