"Aku akan menantikannya, b******k! Lakukan sesukamu, aku tidak takut!" Teriak Nabila sarkas yang kini sudah ada di lantai atas, membalas umpatan Helena. Nabila masuk ke dalam kamarnya yang selalu kosong, karena dia memang lebih memilih tinggal di kos-kosan untuk menghindari bertemu Harun Sunjaya. Rasa lelah menghampirinya, ia melempar tas ransel yang di pakai ke sofa, lalu membaringkan tubuhnya di ranjang tanpa mengganti dulu pakaian yang dikenakan sehabis seharian sibuk di luar. Matanya coba Nabila pejamkan, namun pikirannya kembali ke tempat di mana dia dengan Zidan bersama di butik, mengingat dengan jelas bagaimana tatapan Zidan yang membuat Nabila merasa gelisah. "Mengapa dia bersikap seperti itu, barusan? Zidan mengejek Helena dan mengatakan aku adalah calonnya?! Apakah dia in