“ Bagaimana bisa ibu tidak tau? Bukannya putri saya ada disini?” tanya Mayra semakin penasaran. “ Maaf bu, sebenarnya putri ibu sudah lama tidak disini. Saat adik saya meninggal dua puluh tahun yang lalu, saya kewalahan dengan harus membiayai tiga orang anak termasuk Cantika. Sementara kondisi keluarga kami seperti ini. Jadi waktu itu saya memutuskan untuk menitipkan Cantika di panti Asuhan yang. Dan sejak saat itu, saya tidak pernah mendengar kabar apa pun lagi tentang Cantika,” jawab Wati jujur Bahu Mayra seketika melorot. Hatinya kini merasa pedih dengan Nasib putrinya yang harus kembali terbuang setelah sebelumnya memiliki sebuah keluarga yang menyayanginya. “ Mas, anak kita,” ucap Mayra sambil menjatuhkan wajahnya didada Gandi. Batin Mayra menjerit meratapi Nasib Cantika yang tid