60.

1677 Words

"Kamu, kamu apaan sih Lang. Kok jadi lebay gini." balas Sia. Rasanya suasana di antara mereka terasa semakin canggung saja. Hingga kemudian suara perut Sia berhasil mencairkan suasana di antara mereka. Gilang tertawa kecil melihat Sia yang merona malu mendapati perutnya sendiri telah bersuara cukup keras itu. "Kamu lapar? Ya udah kalo gitu kita makan di kantin yuk. Aku juga lapar nih." ajak Gilang sambil menarik tangan Sia lagi menuju kantin sekolah. Untunglah Sia bisa menghadapi Gilang seperti biasanya lagi. Lebih baik kejadian yang kemarin di antara dirinya dan Gilang tidak perlu dibahas lagi. Itu mungkin bisa membuat hubungan pertemanan di antara mereka berdua bisa menjadi renggang bukan. Perasaan Sia kembali senang ketika dirinya menyadari tengah berada di dalam lingkup sekolahan dan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD