39.

1745 Words

"Pria itu, Aska, dia terlihat seperti orang gila yang kesetanan. Dia terus menyuruhku untuk mengatakan dimana kamu sekarang. Tapi aku tetap menjawab tidak tahu. Pria itu, Aska mengancamku, Sia. Dia, hiks dia mengambil sebuah batu dan bertingkah seakan-akan ingin melemparkan batu itu kepadaku. Aku takut hiks hiks. Ak-akhirnya aku terpaksa menyuruhnya untuk mencari kamu sendiri ke sekolah kita. Maafkan aku. Saat itu dia setuju, Sia. Aku pikir aku akan bebas setelah itu. Tapi dengan tersenyum pria itu menghantamkan batu itu dengan keras ke kepalaku. Aku harus mendapatkan jahitan untuk itu dan harus istirahat total. Ketika aku masuk kembali ke sekolah, aku melihat pria itu lagi di depan gerbang sekolah kita. Saat itu aku benar-benar ketakutan sekali. Aku berpikir dia datang ke tempat ini untuk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD