36.

1209 Words

"Ya, aku ngerti kok Gilang. Gak apa-apa." Jawab gadis itu dengan senyuman tulusnya. Gilang mengusak-usak poni depan Sia dengan gemas sambil melanjutkan ucapannya, "kamu tenang aja. aku udah bicarain hal ini sama dokter Zahra. Aku udah minta sama pihak rumah sakit untuk tidak melepas Aska di sekitar daerah kita. Jadi Aska tetap gak akan mudah ke sini lagi." Sia menganggukkan kepalanya tanda mengerti. "Ya sudah. Ini udah malem. Aku harus pulang sekarang." Pamit pria itu kemudian sambil bersiap-siap bangun dan melangkah ke luar. "Tunggu, martabaknya gimana?" seru Sia menghentikan langkah pria itu. Gilang menoleh ke arah Sia yang berada di belakangnya. "Kamu habiskan aja biar makin berisi." "Apa! Tapi itu masih banyak Gilang." "Udah, simpan aja untuk besok, oke? Aku pulang ya, sayang. K

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD