CHAPTER :: 21

1527 Words

Sepanjang perjalanan gadis itu hanya terdiam. Duduk di belakang, tanpa ada yang menemaninya membuat Inez memilih untuk meyumpal telinganya, menggunakan earphone yang tersambung dengan handphonenya. Mata Inez menyusuri setiap jalanan dengan diiringi musik yang mengalun. "Kita pindah ke sini?" Tanya Inez saat mobil yang mereka tumpangi memasuki area perumahan yang cukup terkenal di daerah ini. "Ya, gimana? Udah ada bayangan kalau di sini bakal lebih baik?" Jawab Bagas sambil memutar setirnya ke arah kanan. Tempat di mana rumah baru mereka berada. Inez manggut-manggut. "Iya, lebih dekat juga ke sekolah." Balas Inez. Tak lama mobil pun berhenti tepat di depan sebuah rumah berpagar coklat tinggi dan kokoh. "Di sini?" Tanya Inez lagi. Bagas mengangguk. "Iya. Sebentar Ayah buka pagarnya d

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD