CHAPTER :: 16

1506 Words

Inez memasuki mobil dengan lesu. Setelah ucapan yang terlontar dari mulut Fawaz tadi, Inez segera menarik lengan Bagas untuk pergi ke kasir. Untung saja, ia dan Bagas sudah mengambil cemilan sebanyak mungkin. Jadi, kedatangannya ke minimarket tersebut tidak terlalu sia-sia. "Yah, pokoknya apapun yang tadi dia bilang. Jangan dipikirin!" Ucap Inez lemas. "Dia kayanya beneran suka sama kamu deh Nez." Ucap Bagas, mengabaikan ucapan Inez barusan. Pria itu kini tengah memarkirkan mobilnya untuk pergi dari tempat ini. Inez menghela nafasnya. "Nggak tahu deh. Inez males komentar soal itu." Balas Inez. "Kalau memang benar, kayanya Inez juga belum siap." Lanjut Inez. "Kenapa? Dia duda kan? Apa yang buat kamu nggak siap?" Tanya Bagas bingung. Inez mengangkat kedua bahunya. "Memangnya, Ayah set

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD