Gadis itu melangkahkan kakinya cepat. Benar-benar tidak memperdulikan pria di belakangnya sudah pergi atau masih menetap di sana bersama anaknya. Inez, gadis itu benar-benar tidak peduli. Satu hal yang saat ini ada di benaknya adalah ucapan-ucapan receh yang dilontarkan Fawaz saat pagi tadi dan barusan. Inez membenci itu, tapi hal yang dibencinya justru terus menghujami benaknya. Seolah tak ingin membiarkan Inez tenang sedikitpun. "Dasar duda anak satu! Bisa berhenti nggak sih?!" Kesal Inez sambil menepuk-nepuk kepalanya. Kini gadis itu sudah berada di dalam kelas, duduk manis di atas karpet yang terhampar di tengah ruangan. "Kenapa Lo?" Tanya Tata yang baru saja masuk ke dalam kelas diikuti oleh Aya dan Sera di belakangnya. "Au ah!" Jawab Inez. "Lo masih marah soal tadi?" Tanya Tata p