“Gak boleh cinta, gak boleh cinta, gak boleh cinta.” Anjas terus mengucapkan kalimat yang sama. Menanamkan dalam dirinya untuk tidak akan mencintai Anjes. Bukankah ketika kita terus mengulang doa yang sama maka akan dikabulkan oleh Tuhan? Anjas tidak ingin Dika memenangkan taruhan kali ini. Sekaligus dia tidak ingin terkesan terlalu menginginkan haknya atas Anes. Gengsi doang kalau terus kode-kodean di depan Anes. Malah ketika dilemparkan isyarat bukan langsung peka, malah pikiran Anes seliweran ke mana-mana Anjas terus saja menghindari Anes agar perasaannya kembali pada titik semula, karena setiap kali berpapasan dengan Anes, tubuh Anjas menunjukkan respon berbeda yaitu getaran dan degupan jantung yang tidak stabil, apalagi ketika mengingat ciuman pertama Anes yang berhasil direnggut s