Rasanya ada yang beda setelah ciuman pertama direnggut oleh Anjas. Mengusik ketenangan jiwa dan mempercepat aliran darah. Anes sama sekali tidak bisa tidur sampai pagi menyapa, dia kaget melihat mata panda di pantulan cermin kamar mandi. Dia menyesal telah masuk ke dalam kamar Anjas. Biasanya tak seperti ini, tapi karena pembahasan melenceng semalam membuat jantung berdegup kencang oleh ciuman yang terasa sangat lembut. Bahkan Anes memegang pipinya yang menyisakan sedikit merah karena digigit oleh Anjas. Awalnya perih tapi seiring waktu malah enak dan lembut, jadi ketagihan tapi Anes takut. Dia keluar dari kamar mandi, tiba-tiba dia meloncat ke belakang karena kaget dengan kehadiran Anjas di depannya. "Mata lu kenapa?" tanya Anjas memperhatikan wajah Anes tampak lusuh dan bagian hitam d