Brak ….
“Abi keluar lo!”
Abimanyu yang sebelumnya sedang tiduran di sofa kamarnya sembari bermain game di ponsel langsung melompat. Suara teriakan Virgi juga nada bicaranya yang tajam sudah seperti lolongan bahaya yang menjemputnya.
Belum lagi raut marahnya yang nampak jelas. Juga sebelah tangannya yang menenteng tongkat softball yang Abimanyu yakini milik ayahnya. Mungkin sebelum naik ke kamarnya, Virgi sempat mengambil tongkat itu di keranjang dekat ruang tengah.
Begitu melihat Abimanyu yang berantakan, Virgi langsung melangkah mendekat dan mengangkat tinggi-tinggi tongkat itu. Siap menghabisi Abimanyu dengan pukulan-pukulan mautnya. Tentu saja Abimanyu langsung melompat untuk menghindari amukan Virgi.
“Woi, woi santai dong, Gi. Lo kenapa lagi sih?” ujarnya kesal sembari terus berl
