Satu hari yang melelahkan. Padahal tidak banyak kegiatan yang dilakukan. Hanya melaksanakan yang sudah disepakati sebelumnya. Setelahnya sudah. Tidak ada hal besar yang terjadi. Hanya syukuran kecil-kecilan, makan bersama keluarga, juga keluarga barunya. Ini sudah pukul delapan malam. Kanaya tidak tahu sudah menghela napas berat berapa kali hari ini. Ia terduduk di sebuah sofa berukuran sedang yang terdapat di kamarnya. Kamar barunya. Setelah acara tadi, lengkap dengan makan-makan dan berbincang saling bertukar pikiran, Kanaya langsung dibawa Abimanyu ke apartemen yang sudah disiapkan untuk tempat tinggal mereka. Bukan apartemen Abimanyu. Karena teman-teman Abimanyu jelas tahu alamatnya. Ini apartemen baru, hadiah dari Ayah atas pernikahan yang mendadak ini. Abimanyu bukan hanya mendapa