BAB 22

1207 Words
Esok paginya emily terbangun karena matahari menembus Tirai kamarnya, ia merasakan Sesuatu yang sedikit berat di atas perut ratanya, ternyata tangan kekar dylan berada di atas perutnya. Emily memperbaiki posisinya dan menghadap ke tubuh Dylan. Emily menatap Dylan penuh sayang, ia mengelus Kening suaminya itu dengan lembut, ia benar-benar merasakan Deru nafas halus Suaminya. " kau sudah bangun ? " suara serak dylan membuat emily menghentikan belaiannya. " oh maaf... " ujar emily hendak Beranjak dari tidurnya tapi dylan menariknya dan menenggelamkan wajah Emily ke d**a Seksi miliknya. Benar-benar aroma maskulin. " kita bisa begini sebentar saja " ujar dylan membelai rambut Emily dengan mata yang masih terpejam. " tapi jean nanti mencariku " Ujar Emily. " oh iya, aku lupa, kau bisa mandi dulu setelah itu Kau bisa menemuinya " Ujar dylan melonggarkan Pelukannya memberi akses bebas kepada emily yang tadi ia peluk begitu erat. " kau tak ke kantor ? " " aku bisa bekerja di rumah hari ini " jawab Dylan. " emang tak akan masalah ? " " aku pemilik perusahaan sayang, jadi tak apa-apa " " sombong " emily bergegas ke kamar mandi. Dua puluh menit kemudian Emily selesai mandi dan ia melihat dylan masih tertidur hanya dengan mengenakan Boxer Yang memperlihatkan Perut Sixpack miliknya dan d**a bidangnya seksinya. Pada saat tertidur pun Dylan masih terlihat sangat tampan. Emily menatap dylan dengan senyum manisnya. Semoga Akan selalu seperti ini!! Batin emily. Emily bergegas ke kamar jean dan melihat Jean sudah bersiap ke sekolah terlihat dengan pakaian yang sudah rapi. " hei boy, kau sudah siap ke sekolah ? " tanya emily sambil duduk di tepian ranjang dan melihat Jean sedang memasang tali sepatunya. " iya mom " ujar jean. " apa kau mau Mommy antar ke sekolah ? " " tak perlu mom aku kan bukan anak kecil jadi biarkan saja Loen melakukan tugasnya " ujar Jean dengan tegas, emily yakin sewaktu dylan masih kecil pasti sikapnya persis Jean saat ini. " benarkah ? " " iya mom, waktu aku menyuruh mommy mengantarku aku hanya ingin menunjukkan Kepada teman-temanku jika mommy sudah kembali dan mereka semua sudah tau " ujar Jean. " baiklah, tapi jika kau membutuhkan mommy, kau bisa menghubungi mommy " Jean mengangguk. Emily Lalu menggandeng jean dan tueun ke lantai bawah. " hei sayang kau sudah siap ? " tanya alice ketika melihat Ponakannya sudah begitu Rapi. Jean mengangguk. " ayo sini dekat Aunty " Panggil Alice. " jake ? Ternyata kau disini " Ujar emily sambil duduk di hadapan Jake. " iya emily " jawab Jake. " untuk sementara Jake akan tinggal bersama kita emily " sambung Raymond yang sedang membaca koran paginya. " benarkah ? " tanya emily. Jake mengangguk. " kau bisa tinggal disini sampai kapanpun jake, kau kan titipan mommy dan daddy-mu selama kau di LA " Sambung Paulina. " tumben Dylan belum bangun ? Biasanya dia tepat waktu " tanya jake. " aku sudah di sini jake " ujar suara dylan yang sedang memperbaiki Jam tangannya sambil berjalan memasuki Ruang keluarga dan Duduk di samping istrinya. Keluarga keheranan melihat Dylan dengan senyuman yang mengukir wajah tampannya, biasanya Dylan tak pernah senyum sampai segitunya. Jake hanya tersenyum karena ia tau alasan sepupunya itu tersenyum cerah pagi ini. " kau akhirnya mau mendengarkanku " Ujar dylan. " iya, aku akan tinggal disini sementara waktu sesuai perkataanmu " sambung Jake. Dylan tersenyum. Semua keluarga pun tersenyum melihat senyum di wajah dylan yang sudah lama hilang. " sepertinya putraku mulai mencintai wanita itu " Batin Paulina. Tak lama kemudian Salah satu maid datang Memberitahukan kepada semua keluarga jika Sarapan sudah siap. Mereka semua pun menuju Ruang makan. " ayo jake duduklah " Ujar dylan. " ada apa dengan kak dylan ? Kenapa sejak tadi dia jadi banyak bicara tak seperti biasanya ? " batin Alice. Mereka semua pun menikmati Sarapan mereka ala Amerikan seperti biasa. Tak lama kemudian Mikaela datang membuat suasana kembali canggung antara dirinya dan Jake. " apa aku ganggu ? " tanya mikaela. " mikaela ? Kau tak menganggu sayang, ayo duduk di situ kita sarapan bersama " Ujar paulina yang menghampiri mikaela dan mereka saling bercipika cipiki. Emily memicing matanya membuat nalurinya kembali Kacau jika mengingat tentang mikaela dan dylan. Paulina mempersilahkan Mikaela duduk di samping jake. Jake tak bisa berkata-ata dia hanya diam saja sejak tadi ketika melihat kedatangan Mikaela. *** Setelah selesai sarapan Raymond sudah ke kantor, Jean pun sudah ke sekolah dan alice sudah ke kampus. Hanya tersisa emily, dylan, jake, Mikaela serta paulina. Mikaela sibuk dengan Paulina mereka membahas tentang Pakaian yang akan ia dan sekeluarga pakai ketika acara Pertunangan Alice dengan kekasihnya Droby. Sedangkan Dylan sedang ke kamar mengambil sesuatu yang ia akan berikan kepada Jake tentang proyek yang sudah mereka bahas sejak kemarin. Emily dan jake duduk di dekat kolam renang. Bagaimana jika dylan tak ke kantor ? Aku harus bilang apa kepada Dylan jika aku akan pergi ke agency itu ? Batin emily. " apa yang sedang kau pikirkan emily ? " tanya jake. " haa ? Oh ga memikirkan apa-apa jake " " katakan saja padaku apa yang membuatmu gelisah sejak tadi " Emily menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya. " jake, aku lagi ada urusan di luar mansions, aku tak tau harus mengatakan apa kepada dylan jika ia tak ke kantor " ujar Emily. " apa urudanmu itu oenting ? " " sangat penting Jake, Ini menyangkut masa depanku " " kau tak perlu khawatir, Dylan pasti akan ke kantor karena ia harus menghadiri Rapat penting " " tapi tadi dia mengatakan akan bekerja di rumah hari ini " " itu karena ia melupakan jadwalnya, tapi kenapa kau harus menyembunyikannya dari Dylan ? " " ada sesuatu yang tak bisa ku katakan padamu sekarang Jake " " apa yang sedang kalian bicarakan ? " tanya Dylan. " oh kami hanya mengobrol " Ujar jake. " Dylan!! " panggil paulina. " ada apa mom ? " tanya Dylan berbalik melihat Mommy-nya yang sedang duduk bersama Mikaela di Ruang keluarga. " antarkan Mikaela pulang " Ujar paulina. " aku ada kerjaan mommy, suruh jake saja " Ujar Dylan sembari melangkah mendekati Emily dan mencium puncak kepala emily. " aku pergi dulu ya!! Sampaii ketemu " Ujar dylan membelai rambut istrinya. " aunty, wanita itu siapa ? " Tanya Mikaela ketika melihat Dylan mengecup emily. " dia istri Dylan " jawab paulina. " apa ? Istri ? Tapi, Sewaktu di new york, dylan mengatakan nika aaniya itu adalah temannya " " mungkin Dylan malu mengakui Wanita itu sebagai Istrinya karena penampilannya yang terlihat sangat murahan " ujar paulina. Dylan melangkah keluar mansions tanpa perduli tatapan mikaela. " jake antarkan Mikaela Pulang " " tapi aunty, aku-- " " jangan tapi-tapi Jake, antarkan mikaela saja tanpa harus Mencari alasan " ujar paulina. Jake tak punya pilihan lain, selain mengikuti kata Paulina. Ia pun melewati paulina juga mikaela dan berjalan Menuju pintu utama. " kalau begitu Aku pulang dulu aunty, sampai ketemu " Ujar mikaela berjalan Menyusul langkah kaki Jake. Melihat hal itu Emily hanya bisa keheranan ia tak tau apa yang terjadi antara Mikaela dan Jake sampai Tatapan mereka Penuh kerinduan, itu yang membuat Emily yakin. Emily lega melihat dylan sudah berangkat ke kantor dan ia pun Bisa menuju agency.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD