Sampai di Agency, emily langsung memberikan Berkas pendaftarannya kepada pihak Modeling dan ia melakukan cek tinggi badan, berat badan dan Cek lingkar pinggang.
Setelah melakukan tes.
Emily berdiri di pojok kiri Menunggu kepastian apakah dia lolos dalam tahap ini atau tidak,
Dengan tatapannya yang tak pernah lepas dari Para Wanita yang juga akan mendaftar menjadi Model seperti dirinya,
Ia sesekali melihat Penampilannya dari atas sampai bawah dan membandingkannya dengan para wanita cuantik dengan gaya modern mirip model.
Dan sejak tadi beberapa wanita sedang berbisik sambil menolehnya.
Pasti mereka menertawakan Penampilanku, biarlah..! Batin emily.
" Emily Rose Stewart " Panggil salah satu pihak Modeling.
" Iya, saya " jawab emily dengan tertawaan beberapa orang ketika ia hampir saja jatuh karena keteledorannya.
Emily tak pernah berada di tempat ini dan tak pernah menjadi model sebelumnya, jadi tempat ini masih sangat asing baginya di tambah lagi tak ada yang welcome padanya.
" apa kau tak bisa berjalan seperti seorang model ? " tanya wanita yang tadi memanggil namanya.
" maafkan saya " Ujar emily dengan menunduk.
" kau mau menjadi seorang model dengan penampilan seperti ini ? Penampilan yang cocoknya Berada di pasar " Ujar wanita itu yang terlihat sangat kejam.
Ucapan wanita itu Di sambut Dengan tertawaan semua calon modeling.
" apa aku harus menerimanya Joe ? " tanya wanita itu kepada pria yang sedang menulis.
" menurutku dia bagus " ujar joe.
" bagus ? Itu menurutmu joe "
" aku tak mengatakan dia bagus dalam segala hal Paul, Aku mengatakan karena persyaratan menjadi modeling, dia memenuhi segalanya, bukan ? " ujar Joe.
Emily hanya menunduk mendengar percakapan Pihak Modeling.
" oke oke, kau lolos " ujar Paul dengan mata yang memicing tak suka.
" apa ? Aku lolos ? Yesss " Emily sangat senang dan menjabat tangan joe serta Paul, Tapi dengan cepat paul menarik tangannya dengan senyum miringnya.
Para Model lalu tersenyum menyindir.
" kau sudah menikah ? " tanya Paula.
" belum " jawab emily Berbohong.
" oke " ujar Paula memberikan kode kepada emily agar menyingkir ke pojok dan berdiri di sana.
" siapkan diri kalian untuk Melakukan Putaran Yang akan di Lakukan di Hotel besok dan bawa pakaian kalian yang kalian butuhkan karena kita akan menginap di sana selama seminggu dan di sana pun pihak agency akan menentukan siapa saja yang berhak menjadi model iklan ini " Ujar Paula.
Semua wanita saling berbisik dan tersenyum senang, sedangkan emily kebingungan harus bagaimana, jika ia harus ke hotel, apa yang akan ia katakan kepada Dylan dan tak mungkin juga ia bisa meninggalkan Jean.
" mohon perhatiannya, di hotel Nanti, lakukan yang terbaik karena kita akan bertemu langsung dengan Orang paling penting, beliau adalah Sponsor utama kita, beliau juga akan menginap di sana dan memberi penilaian kepada kalian " ujar paula.
" baik Nyonya " jawab semua orang secara bersamaan.
Ke 11 temannya Saling sibuk berbicara dengan beberapa temannya, mereka sedang membicarakan tentang persiapan besok sedangkan emily tak satupun yang bisa ia ajak berdiskusi.
" hei, kau emily kan ? " tanya salah satu teman modelnya.
Emily mengangguk.
" iya " jawab emily.
" kenalkan namaku Collen " Collen menyodorkan tangannya.
Emily Menyambut sodoran tangan Collen dengan tersenyum padanya.
" aku emily " jawab Emily.
" iya aku sudah tau kok, aku kan tadi menanyakannya.
Kau mau memakai pakaian apa besok ? " tanya Colen.
" aku ga tau harus pakai apa, Aku juga bingung karena penampilanku selalu seperti ini dan sebelumnya tak pernah berubah " Ujar emily.
Sorot mata Collen berubah, hanya dia yang tau apa yang di pikirkannya sendiri.
" trus kau mau pakai apa ? " tanya emily balik.
" aku akan memakai Pakaian seperti ini juga, ngapain harus mengganti penampilan kita jika dengan seperti ini kita sudah merasa sangat nyaman, bener ga ? "
" bener sekali Coll, aku juga berpikiran kayak gitu, tapi dengan penampilanmu yang seperti ini kau sudah terlihat sangat cantik "
" jika bisa ku beri saran, ga usah mengganti penampilanmu, pakai pakaian yang membuatmu nyaman saja, itu sudah cukup mengeluarkan aura yang kau punya kok Em " Ujar Collen.
" baiklah Coll, aku akan mengikuti saranmu " ujar emily.
Collen tersenyum miring tanpa di sadari Emily yang masih sibuk melihat penampilanmya dari atas sampai bawah.
" dasar perempuan bodoh " Batin Collen.
" apa kau sudah punya kekasih ? " tanya collen sedikit pribadi.
Emily mengangguk.
" apa pekerjaan kekasihmu ? " tanya collen.
Emily sejenak terdiam, ia bingung harus mengatakan apa kepada collen, sampai mengatakan.
" dia hanya seorang karyawan biasa "
" ohh, oke lah " Ujar Collen.
" baiklah, kalian semua boleh pulang, Ingat besok Jam 10 pagi kalian sudah harus disini, jangan telat, jika telat kalian di diskualifikasi, mengerti ? " tanya paul.
" mengerti Nyonya " jawab semuanya secara bersamaan.
Emily berjalan menuju taksi yang sudah menunggunya, Tapi tak lama kemudian Collen pun masuk kedalam taksi yang sama.
" collen ? "
" ga apa-apa kan kita barengan Em ? " tanya collen.
" hmm ? Ohh... ga apa-apa " ujar Emily.
Taksi Pun mulai melaju.
" aku harus tau bagaimana kehidupan wanita ini, siapatau saja aku bisa mendapatkan cela sedikit untuk membuatnya Didiskualifikasi, aku tak boleh ada saingan, jadi satu persatu harus ku keluarkan dari Kontes besok " Batin collen.