#Pura_Pura_Rebahan Part 17 : Pemulung Cantik “Vio, mau ke mana kamu? Jadi tidak jalan-jalannya?” teriak Mas Nizar dengan memacu pelan motornya di sebelahku yang sedang kebingungan cara untuk menghentikan truck sampah itu. Vio, berpikirlah dengan cepat, biar patah nih kaki, kagak akan bisa terkejar itu truck! Aku berusaha memutar otak yang buntu ini, agar kecerdasanku yang di bawah rata-rata ini naik level. “Mas, cepat kejar truck sampah itu!” Aku memberikan isyarat kepada suamiku itu untuk berhenti, lalu secepat kilat naik ke motornya. “Apaan sih, Vio? Kurang kerjaan sekali kamu!” jawabnya dengan ketus. “Mas, aku mau bantalku kembali,” ujarku dengan hati yang teramat sedih, seperti ditinggal pujaan hati pas sedang bertaburan bunga sakura. Bukannya memacu motornya sekencang mungkin,