Bab 28

1308 Words

"Nyonya," panggil suara dari arah belakang Lyra. Lyra menoleh dan mendapati Kinarsih tengah berjalan memasuki kamar dengan langkah terburu-buru. "Kenapa berdiri di sana? Kaki Nyonya kan sedang sakit," lanjutnya seraya meletakkan nampan yang berisi sarapan Lyra ke atas meja yang ada di kamar. Setelah itu, Kinarsih mendekat ke arah Lyra seraya memegangi Lyra, takut jika majikannya itu terjatuh. "Sebaiknya Nyonya duduk aja," kata Kinarsih lagi. “Jangan berdiri kayak gini. Nanti kaki Nyonya yang satunya malah jadi pegal.” “Nanti aja duduknya,” balas Lyra masih berdiri di depan jendela, mengamati sosok Dewangga yang tengah berjalan ke arah kantor. Dewangga sempat menoleh ke arah mobil yang terparkir di halaman kantor dan tampaknya dia mengenali mobil itu. “Kalau begitu saya ambilkan kursi, y

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD