Bab 27

1400 Words

Lyra membuka mata dengan napas tersengal-sengal. Lagi. Lyra bermimpi buruk. Hanya saja kali ini ia tidak memimpikan wanita yang biasa hadir di mimpinya, melainkan, dirinya bermimpi berada di rumah Dewangga. Dalam mimpinya, rumah itu tampak begitu ramai dan meriah. Seperti sedang ada pesta di sana. Musik, makanan, orang-orang berdansa riang. Lyra merasa rumah itu tampak jauh lebih hidup dari biasanya. Namun, tiba-tiba saja Lyra mendengar suara teriakan-teriakan. Ketika mencari, Lyra tidak menemukan sumber suara itu. Teriakan-teriakan itu bertumpuk dengan suara alunan musik, suara orang mengobrol dan tertawa. Hingga tiba-tiba Lyra melihat genangan darah di kakinya. Tak jauh dari tempatnya berdiri, Lyra melihat pecahan vas bunga yang begitu familiar. Lalu, tiba-tiba saja suasana meriah di s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD