Bab 29

1126 Words

“Jadi, bagaimana dengan perbaikan rumah?” tanya Lyra kepada Dewangga. “Apa banyak yang rusak?” “Beberapa bagian tembok dan pintu ada yang rusak. Lalu, perabot rumah juga banyak yang pecah.” “Begitu, ya,” balas Lyra mengangguk mengerti. Lyra tidak begitu memperhatian bagian rumah yang rusak karena pada saat itu, dirinya tengah sibuk sendiri dengan luka di kakinya. Juga, sedang dalam keadaan syok. Jadi, memang tidak banyak yang Lyra tahu selain cerita dari Kinarsih. Karena pada saat Lyra benar-benar dalam keadaan sadar, dirinya sudah berada di kantor di perkebunan. “Iya,” jawab Dewangga. “Nggak akan lama kok. Di rumah kan banyak orang yang bisa memperbaiki kerusakan di sana. Paling lambat, mungkin besok malam kita bisa kembali ke rumah.” “Oh ya,” kata Lyra tiba-tiba ingat sesuatu. “Di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD