Bab 30

1372 Words

Lyra menghabiskan sore harinya dengan duduk santai di teras kantor sambil menikmati pemandangan perkebunan teh yang tampak indah. Cahaya matahari sore membuat kebun teh di hadapannya terlihat seperti sebuah lukisan. Di bandingkan dengan pemandangan sekitar rumah—entah pagi atau sore hari—tempat ini jauh, sangat jauh, lebih baik. Pasalnya, di sekitar rumah, Lyra hanya dapat melihat hutan dengan pohon-pohon besar yang tampak menakutkan. Jika saat ini kaki Lyra sedang tidak sakit, kemungkinan ia akan berjalan-jalan di perkebunan teh. Membayangan hal itu membuatnya tidak sabar untuk segera sembuh. Lyra rindu rasanya sehat. "Nyonya," panggil suara dari arah samping Lyra. Lyra menoleh dan mendapati Adipati tengah berdiri di ambang pintu. Di tangannya kini sudah ada nampan yang berisi satu can

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD