… Jasmine duduk di sisi kiri pria bernama Dihyat Amoun-Ra. Sungguh, dia sudah berdebar sejak mereka duduk di sofa yang sama. Entah kenapa rasanya malam ini sangat berbeda. Namun, disisi lain Jasmine tidak merasa sedang diancam. Pria ini membuat Jasmine nyaman. Tidak ada hal-hal buruk yang pria ini lakukan terhadapnya. Hanya menemani makan malam dan meminum minuman biasa tanpa ada asap rokok. Dia pikir kalau pria ini mungkin saja pemabuk, ternyata tidak. Entahlah, kalau aslinya ini pria mungkin pemabuk yang handal. Mungkin saja, pikir Jasmine. “Kenapa kau tidak mau memakannya?” tanya Amoun-Ra tanpa melirik Jasmine sedikitpun. Jasmine tersenyum tipis. “Aku sudah makan malam 1 jam sebelum acara, Tuan.” Amoun-Ra terus menikmati hidangan yang tersisa di hadapannya. Padahal, dia sudah me