*** Dihyat Harakhty Group, Cairo, Egypt., Ruangan kerja., Dia terus memainkan pena pada kertas putih kosong yang kini sudah terlihat bercak tinta. Pakaiannya masih sangat rapi karena sebentar lagi ia akan menghadiri rapat penting. Namun, entah kenapa dia merasa bahwa pagi ini sangat berbeda. Jika bermain pena adalah caranya untuk merelakskan tubuh sebelum bekerja, lalu bagaimana caranya untuk melepas pikiran dari bayangan pesta tadi malam. “Tuan?” sapa seorang pria sudah berdiri di hadapannya. Dia langsung mendongakkan kepala dan menatap Kahled. “Nyonya Faizah, asisten pribadi Racun Mata Mesir sudah mengkonfirmasi undangan kita.” Kahled menurunkan pandangan sembari menyodorkan iPad ke arah sang Tuan. Dia tahu kalau pria bernama Dihyat Amoun-Ra ini tidak menyukai sesuatu yang berbas