Ziya ke luar kelas diiringi Dian. "Zi, aku penasaran. Itu, Pak Abizar kalau di rumah kaku seperti di sini, atau bisa romantis, dan humoris?" tanya Dian penasaran. "Mau tahu saja, atau mau tahu banget?" goda Ziya "Ingin tahu banget pasti!" jawab Dian. "Tapi aku tidak akan menjawab, karena itu rahasia rumah tangga." Ziya tertawa lepas, melihat Dian yang tak sabar menunggu jawaban. "Aduh, jangan pelit dong, Zi!" Sebelum Ziya menjawab, mata Ziya terpaku, pada sosok lelaki yang tengah dikerubungi banyak cewek di parkiran kampus. "Ismail," gumam Ziya. Terlambat bagi Ziya untuk menghindar, Ismail sudah melihatnya. "Ziya!" Suara Ismail memangil. Tangan Ismail melambai pada Ziya. "Siapa, Zi. Seperti pernah melihat mukanya, tapi di mana ya?" Dian mengingat pernah melihat Ismail dimana. Is