Dua Puluh Lima

281 Words

Thanks, Rel. Lo udah ingatin gue. "Bahkan untuk jadi teman kalian pun gue enggak pantas." Dia harus cepat-cepat mendapatkan kafenya kembali, agar bisa bertahan hidup di luaran sana, dia tidak ingin terus-terusan bergantung ke Darel dan Eza. Di saat kondisi insecure seperti ini, Alesha hanya butuh ditenangkan dan dipeluk, mentalnya mudah terguncang semenjak kepergian orang tuanya. Dulu ada Eza yang selalu menghiburnya, sekarang Alesha benar-benar merasa sendiri. Kadang Alesha bertanya, untuk apa dia diciptakan? Di saat hidupnya saja seperti ini. Alesha keluar dari kamar, dan dia mengendap-endap ke dapur, lalu mengambil pisau. Bukan, Alesha bukan ingi  bunuh diri, dia hanya ingin melakukan ritualnya setiap kali mengalami insecure yaitu self harm. Menurutnya, itu terapi rasa pilunya bisa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD