Sabrina tidak sadar ketika Sang direktur alias suaminya —Arsa, memanggil namanya berkali-kali. Arsa yang berdiri di depan pintu ruangannya melihat sosok sang sekertaris atau istrinya itu tengah melamun dengan jari tangan berada di atas keyboard komputer. Lelaki itu sudah lebih dari tiga kali memanggil nama Sabrina, tetapi gadis itu tak kunjung menengok apalagi menyahut. "Ada apa dengannya? Kenapa dia melamun seperti itu?" gumam Arsa yang kemudian berjalan mendekat ke arah istrinya. "Sabrina! Sab!" Kembali Arsa memanggil seraya menggoyang lengan gadis itu. "Eh, iya." Kali ini berhasil, gadis itu mendengar panggilan dari Arsa. "Kamu sedang melamun? Apa ada masalah?" tanya Arsa dengan wajah khawatir. "E—eh tidak ada, Mas. Ada apa Mas panggil aku?" Merasa tak ada orang lain di se