Arsa pulang kantor ketika jam menunjukkan pukul lima sore. Entah apa yang membuat sang direktur pulang lebih cepat dari biasanya itu, tetapi yang pasti ia tampak terlihat bahagia meski wajah yang selalu hangat itu menampakkan wajah lelah. Lelaki itu masuk ke kediamannya yang besar, mendapati sang asisten rumah tangga —Bu Asih, tengah berkutat di dapur. Mungkin sedang mempersiapkan hidangan makan malam. "Pak Arsa!" sapa Bu Asih begitu melihat majikannya pulang. Arsa membalas dengan mengangguk sopan meskipun tanpa sapaan balasan. Lelaki itu menaiki tangga menuju lantai atas di mana kamarnya berada. Hatinya yang masih merasakan suasana pengantin baru, membuat jiwanya begitu bersemangat meski ia sudah seharian bekerja. Pintu kamar dibuka dan tak lupa ia kunci. Dilihatnya kamar kosong