Bab 27. Profesional

1113 Words

Setelah dua hari Sabrina dipaksa tidak masuk kantor oleh suaminya —Arsa, kini gadis itu sudah bersiap untuk kembali bekerja. Menjalani kehidupannya sebagai sekertaris dari seorang direktur di perusahaan besar. Direktur yang berstatus suami jika sedang berada di rumah.  "Mas mau pakai selai apa?" tanya Sabrina menawari suaminya itu ketika akan sarapan roti bakar.  "Selai coklat saja, Sab. Seperti biasa." Arsa menjawab sembari memainkan jemari di layar ponselnya.  "Oh yah, aku nanti jalan duluan yah, Mas." Sabrina bicara sambil mengunyah roti di mulutnya.  Apa yang Sabrina ucapkan tentu saja membuat Arsa terkejut. "Maksudnya duluan?" "Kesepakatan kita, Mas. Aku dan kamu tidak berangkat atau pulang bersama." Arsa terdiam. Sisa roti yang ia kunyah terasa mengganjal di kerongkongan. Buru-

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD