Sepulang dari salat Maghrib di masjid, Syabil mulai menyiapkan makan malam untuk istrinya. Sore tadi, ia sudah memasak sayur sop dan telur dadar. Tidak lupa ia juga membeli bebek goreng di salah satu kedai bebek khas Surabaya yang cukup ramai. Syabil paham kesukaan Inara. Ia ingin mengembalikan nafsu makan sang istri. Sayur, lauk pauk, dan nasi sudah ditata di karpet yang ada di ruang tamu. Syabil mengambil satu sendok nasi yang masih panas untuk didinginkan. Tidak lupa satu teko air putih. Syabil menatap hasil pekerjaannya dengan puas. “Na, ayo makan.” Syabil memanggil Inara yang masih berbaring di dalam kamar. Tidak ada sahutan. Ia yakin istrinya itu tidak sedang terlelap. Tadi, sebelum maghrib, Inara sudah bangun. Gadis itu bahkan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. “Ap