Menikah Dengan Brondong

1120 Words
"Pak semua ini salah paham. Saya dan dia tidak melakukan apapun pak!! " bantah Laura dengan keras. "Dia bohong pak! kami memang melakukannya semalam! " ucap Nicko tiba-tiba. Laura menganga tak percaya saat Nicko mengatakan kebohongan itu. Apa Nicko berusaha untuk menjebaknya kali ini? "Tidak pak!! apa yang baru saja dia katakan itu semuanya bohong!! " Laura kembali membantah tapi sepertinya ketua RT dan para warga tidak mempercayai perkataannya. "Maaf nak Laura. Bapak tidak ingin kejadian ini terulang lagi. Jadi sebagai efek jeranya bapak dengan terpaksa menikahkan kalian berdua. Jika tidak maka akan banyak orang yang berani berbuat m***m di daerah ini, " ucap pak RT dengan berat hati. "Pak percaya sama saya pak. Sumpah demi Tuhan saya gak berbuat m***m!! huaaaa kenapa tidak ada yang percaya sama saya! " Laura rasanya ingin menangis. Dia tidak ingin menikah dengan Nicko. Tapi sekeras apapun dia menolak ketua RT masih memaksanya untuk menikah. Jadilah hari itu juga Laura dan Nicko dinikahkan oleh pak RT. Nicko hanya mengenakan kaos besar kedodoran dipadukan dengan jaket kulit dan celana jeans bolong-bolong. Rambut pria itu juga berantakan sekali, kelihatan seperti orang belum mandi. Sedangkan Laura hanya memakai dress biasa. Pernikahan macam apa ini? Di depan pendeta mereka saling mengucapkan janji setia disaksikan oleh RT dan beberapa warga setempat. "Saya Nicko Dharmawangsa mengambil Laura Baskoro sebagai istri saya. Saya akan mencintainya dan menyayanginya seumur hidup saya. Saya akan menjaganya baik saat susah maupun senang dan di saat sehat maupun sakit." ucap Nicko sambil menatap wajah cantik Laura. Laura hanya terdiam tanpa berkata apapun. Sampai akhirnya Nicko terpaksa mencubit tangannya. "Apaan sih!! sakit tau!! " teriak Laura. "Bu Laura, sekarang giliran ibu yang ngomong. Kita ini lagi nikah bukan lagi mengheningkan cipta!! " ucap Nicko mengingatkannya. Laura dengan malas mengatakan janji setia yang sama persis dikatakan oleh Nicko, " Saya Laura Baskoro mengambil Nicko Dharmawangsa sebagai babu saya ehh maksudnya sebagai suami saya. Saya akan mencintainya dan menyayanginya seumur hidup saya. Saya akan menjaganya baik saat susah maupun senang dan di saat sehat maupun sakit. " "Sekarang kalian sudah sah dinyatakan sebagai sepasang suami dan istri. Sekarang kalian berdua diperbolehkan untuk berciuman, " ucap pendeta. "Gak perlu pak pendeta, cucian saya di rumah lagi banyak. Saya permisi dulu. " Laura langsung turun dari altar meninggalkan gereja secepatnya. Dia akan menganggap pernikahan ini tidak pernah terjadi sebelumnya. "Bu Laura!! " panggil Nicko dari belakang. Laura sama sekali tidak menoleh dan langsung menaiki taksi sampai kerumahnya. *** Laura terlihat galak saat mengajar. Para mahasiswa dan mahasiswinya tertunduk takut tanpa mengeluarkan banyak suara. Berbeda dengan Nicko, dia dengan terang-terangan menatap Laura sambil mengemut permen lolipopnya. Laura berdiri dari kursinya lalu menghampiri Nicko dan mengambil paksa permennya. "Kamu sengaja nantangin saya?! bukannya fokus belajar kamu malah sibuk makan permen!! kalau kamu main-main lagi saya tidak akan segan mengusir kamu dari kelas saya!!" bentak Laura. Nicko sama sekali tidak bergeming dan menggodanya, " Bu Laura jangan marah-marah dong nanti cantiknya hilang. " Seluruh teman-teman Nicko menatapnya horor. Besar juga nyalinya Nicko menggoda bu Laura yang galak. "Kamu masih gak jera ya, baiklah sekarang kamu keluar dari kelas saya!! " usir Laura. Dadanya naik turun karena emosi melihat Nicko hari ini. Rasanya dia ingin berhenti kerja tapi karena banyaknya cicilan dia harus menahan dirinya. "Baiklah aku akan pergi bu Laura, " Nicko mengambil tasnya dan menaruhnya di atas bahunya. Dia mendekat dan berbisik sesuatu di telinganya, " Istriku pulang nanti aku akan menunggumu di parkiran. " Wajah Laura memanas. Beraninya Nicko mengatakan hal itu padanya. Dia melihat sekitarnya, sepertinya mereka tidak mendengar apa yang barusan Nicko bisikkan kepadanya. Nicko tersenyum miring lalu pergi meninggalkan kelasnya. Dia tidak bisa membiarkan masalah ini berlarut-larut. Jika Nicko membongkar tentang hubungan mereka maka tamatlah riwayatnya. Dia tidak ingin hubungan mereka terendus oleh pihak kampus dan pihak-pihak lainnya. Pulang mengajar dia menunggu sampai kampus benar-benar sepi sekali. Setelah itu dia berjalan menuju parkiran dan melihat Nicko sedang duduk menunggu di atas motornya sambil menghirup rokoknya. Laura yang tidak suka dengan asap rokok langsung mengibas-ngibaskan tangan di depan wajahnya sendiri. "Bisa matikan rokoknya?" Bukannya mematikan rokok, Nicko malah menghembuskan asap rokok tepat di depan wajahnya, " Fiuhhh. " "Uhuk!! uhuk!! uhuk!! " Laura terbatuk-batuk saat mencium asap rokoknya Nicko. " Kamu ya!! kalau kamu nggak mau mematikan rokoknya, aku bakal pergi sendirian!! " Laura berbalik pergi meninggalkan Nicko di parkiran. Melihat hal itu Nicko segera mematikan rokoknya dan membuangnya sembarang. "Bu Laura tunggu!! " Nicko langsung menghidupkan mesin motornya lalu mengejar bu Laura yang sedang menunggu taksi di depan kampus. Brum brum brum brum Dia berhenti tepat di samping Laura yang sedang merajuk gara-gara asap rokok barusan. "Gitu aja ngambek, maafkan aku ya istriku. Ayo naik sekarang, " ajaknya. "Sttt!! kamu bisa nggak jangan nyebut aku ini istrimu ?! apa kamu sengaja biar orang-orang tau kalau kita sudah menikah?! sana pergi!!" usir Laura marah. "Kenapa bu Laura harus takut kalau orang lain tau kita sudah menikah? ayo naiklah atau aku akan berteriak sekeras-kerasnya dan mengatakan kalau kamu adalah istriku, " ancam Nicko. "Baik.. Baiklah!! oke!! aku akan naik!! " Laura takut jika Nicko benar-benar nekat berteriak dan membocorkan rahasia pernikahan mereka berdua. Tanpa mereka sadari ada orang yang melihat mereka dari kejauhan. Sementara itu Nicko membawa Laura ke apartemen miliknya. Awalnya Laura ragu saat Nico mengajaknya masuk tapi karena pria itu kembali mengancamnya, dia tidak memiliki pilihan lain. Mereka sekarang sedang duduk berdua di ruang tamu. Laura melipat tangannya ke dadanya dan menyilangkan satu kakinya. "Mau apa kamu membawaku kemari? " tanya Laura tanpa basa-basi. "Mulai saat ini bu Laura akan tinggal disini. Ini adalah apartemen yang aku beli dari hasil balapan motor. Sekarang aku akan bertanggungjawab untuk memenuhi semua kebutuhanmu istriku.. " ujar Nicko. Laura nyaris ingin tertawa. Apa Nicko sedang bergurau dengannya, " Kamu pembohong besar Nicko. Apa kamu pikir aku tidak tau harga apartemen ini? kamu pasti mendapatkan uang dengan cara merampok bank atau menipu seseorang. Lagian uang darimana kamu bisa membeli apartemen ini dan membiayai hidupku? jangan sok-sokan kamu Nicko! " ucap Laura meremehkannya. "Terserah jika kamu tidak percaya. Ini ada uang 5 juta untukmu sebulan.Uang ini adalah nafkah dariku untukmu, " Nicko menyerahkan uang senilai 5 juta rupiah kepada Laura. Bukannya senang, kemarahan yang dirasakan oleh Laura makin menjadi-jadi. Dia langsung melempar uang itu tepat di depan wajah Nicko. "Kamu gak tau punya malu ya? apa kamu gak sadar apa yang sudah kamu lakukan padaku?! kamu sudah menghancurkan hidupku Nicko!! kamu sudah membuat aku batal menikah, diusir dari rumah, dan aku kehilangan keperawananku gara-gara kamu!! kalau kamu punya rasa malu seharusnya kamu pergi menjauh dariku b******n!! jangan ganggu aku lagi!! bahkan kamu sama sekali tidak merasa bersalah setelah menghancurkan hidupku!! " seru Laura dengan mata berkaca-kaca. Setelah mengatakan itu dia segera pergi meninggalkan apartemen Nicko.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD