“Terima kasih banyak, Bu Anna. Serius, ini pizzanya enak banget! Kenyang, saya,” ucap Bu Nining setelah menelan gigitan pizza terakhir. Dia baru saja menghabiskan potongan kedua, katanya ketagihan. Lapar juga sebenarnya, karena sebelum aku menawari pizza, dia hendak membeli makan siang.
“Sama-sama, Bu Ning.”
“Wah, ada apa ini? Kok ada pizza gede dan banyak gini?” tiba-tiba Bu Santi datang, disusul Mas Al di belakangnya.
Empat harian Mas Al tidak masuk kerja, hari ini dia mulai berangkat lagi. Aku sudah melihatnya sejak tadi pagi ketika dia turun dari mobil. Sepertinya luka di tangan dan kakinya sudah jauh membaik.
“Dari Bu Anna, Bu. Random banget emang, tiba-tiba beli pizza sebanyak ini. Enak, tapi. Makasih banyak pokoknya! Kapan-kapan lagi.” Itu suara Bu Nur.
“Ada syukuran atau
