14. Ganti Rugi

2325 Words

“Kamu sehat, Anna?” tanya Om Dimas setelah mobil yang kami naiki belok menuju jalan raya. Aku tidak perlu jadi penunjuk jalan karena beliau sudah tahu alamat rumahku. “Alhamdulillah sehat, Om. Om Dimas juga, kan?” aku membalas pelan, setengah menoleh. Tak lupa aku juga tersenyum sopan. Aku merasa tanganku sedikit berkeringat, padahal suhu dalam mobil relatif dingin. “Iya, sehat.” Hening. Aku meremas tanganku pelan, sesekali menggerakkan kaki agar rasa grogiku berkurang. Aku bukannya merasakan aura intimidasi karena Om Dimas bukan tipe yang seperti itu. Yang aku rasakan sejak tadi hanyalah segan, segan, dan segan. Rasanya mau bergerak saja tak enak, takut salah. “Al bilang kamu ambil S2 di Bandung, ya?” tanya Om Dimas lagi, dengan nada yang terdengar lebih santai. “Iya, Om. Soaln

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD