Mobil sedan hitam berhenti tepat di depan pagar rumah bercat senada. Pagar rumah yang berbahan dasar papan terlihat kokoh mengelilingi. Keysa menghela nafas panjang di dalam mobil. Melirik malas ke arah Adam yang bersikukuh mengantarkannya pulang. “Sudah sampai! Aku tenang jika kamu sudah pulang dengan selamat begini ...,” ujar Adam sambil tersenyum lebar. “Tapi aku takut karena kamu mengantarku begini, akan menjadi masalah,” gerutu Keysa. Kedua alis Adam beradu. “Masalah? Masalah apa? Kenapa hanya mengantarkanmu saja menjadi masalah?” “Apa kamu tidak sadar jika sekarang ada sepasang mata jahat yang mengawasiku dan kemungkinan mencoba mencari celah keburukanku untuk ditinggalkan oleh Hasan?” Keysa berbalik bertanya dan Adam langsung tahu apa jawabnya. Pasti Dewi yang dimaksud oleh Ke