Suasana langsung menjadi tegang seketika. “Jadi kalung itu milikmu? Bukan milik Adam?” Keysa sengaja bertanya tepat di depan muka Hasan. Mimik muka Hasan langsung pucat pasi dan panik. “Iya, kalung ini memang milikku,” jawab Dewi dengan wajah sok lugunya. Keysa melihat ke arah Hasan. Menuntut jawab dengan apa yang sudah dikatakan padanya sebelumnya. Manik mata Keysa mengilat dan terlihat penuh amarah. Tanpa mengatakan apa-apa lagi, Keysa bergegas menuju anak-anak tangga dan masuk ke dalam kamar yang dahulu pernah ditempati Adam saat tinggal di rumah ini. “Blam!” Suara pintu terdengar ditutup dengan sangat keras. Hasan sadar Keysa sangat marah padanya. Kedua tangan Hasan mengepal dan sepasang matanya mendelik kesal. Ia menghela nafas panjang dan melihat ke arah Dewi dengan sangat ke