“Menikmati selainya, Nona?” Justin menatap gadis itu tajam. Tersenyum dingin. Evelyn menjadi panik sendiri, ia menunduk seraya membersihkan meja dan memasukkan kembali strawberry dan nutellanya ke dalam plastik. “Maafkan aku, Justin.” “Berdiri!” perintah Justin. Evelyn langsung bangkit dari duduknya. Menimbulkan suara derikan kursi yang cukup berisik. Pun Justin juga berdiri. Ia berjalan pergi, diikuti dengan Evelyn dibelakangnya. Hening yang membentang panjang terjadi cukup lama. Hanya suara derap langkah dan kesunyian dari serangga-serangga malam yang seakan sibuk berpesta. Justin menghentikan langkahnya, ia berbalik ke belakang dan menatap Evelyn yang berjalan lamban. “Kenapa begitu lama?” Justin berdecak kesal. Evelyn mendongakkan kepalanya dan menatap Justin, ia tersadar dan l