Pun akhirnya aku dapat bernafas lega saat bayangan mansionku mulai tampak. Karena aku sungguh tidak sanggup lagi. Bukan hanya karena beban Evelyn yang berat, tapi juga deru napasnya yang menggelitik leherku. Dan aku tidak bisa mengelak seberapa besar pengaruh yang ditimbulkannya pada tubuhku. Aku sampai di depan pintu gerbang. Hendak memencet tombol interkom di sana saat aku tersadar bahwa kedua tanganku terkunci sempurna untuk menahan tubuh Evelyn. Aku berinisiatif untuk membangunkannya, tapi mendengar deru napas halusnya yang menandakan dia sangat terlelap mengurungkan niatku. “Sial!” umpatku geram. Menengok ke kiri dan ke kanan, kemudian akupun menggunakan kepalaku untuk memencet tombol merah di dekat layar interkom. Setelahnya, sebuah tulisan muncul disana. Justin Calvert acce