7. Di Paksa

1081 Words
Hari ini seorang gadis cantik sudah rapih dengan seragam di tubuhnya. Lalu ia menuruni tangga untuk sarapan dengan keluarga lengkapnya, ya abang pertamanya berniat untuk menetap di indonesia sementara. Ohh sungguh bahagia nya bukan. "Selamat pagii gaissss" ucap tia saat menuruni tangga "Pagi princess ardiansyah" ucap mereka kompak, dan tia hanya terkekeh kecil dengan ucapan mereka yang kompak. "Mau apa sayang?" Ucap caca "Hm, roti aja aku" ucap tia lembut kepada ibunya "Hari ini abang yang anter ya" ucap reyfan Uhhuukk Uhhuukk "Minum dulu" ucap rifan "Gak usah bang, aku naik mobil sendiri aja" ucap tia "Ah dia mana mau bang, dia kan gak mau ketauan kalo dia marga ardianysah sekaligus cucu awijaya" ucap revan, yang tentu disuguhi tatapan tajam oleh tia. Oh sungguh menyebalkan bagi tia, ia akan mendapat pertanyaan bertubi-tubi oleh abang pertamanya yang over ini. "Uhhmm tia berangkat duluan ya" ucap tia setelah menyelesaikan sarapannya "Duduk!" Ucap reyfan tegas 'revan kurang ajar nih' batin caca , sambil mendengus kasar. Akhirnya ia duduk kembali akibat ucapan reyfan, ia hanya tak mau buat masalah dengan abang satu nya ini, sungguh dunia akan runtuh jika reyfan sudah marah, dan atm nya bisa kosong jika reyfan sudah marah. Oh menyebalkan membayangkan atm nya kosong melompong. "Kenapa bang?" Ucap tia dengan wajah yang cemberut "Bareng abang" ucap reyfan singkat "Tapi..." "Gak ada tapi tapian, atau mau abang balik ke london?" Ucap reyfan, dan disuguhi tatapan melotot oleh tia. "Iyaiya. Jangan balik ke london" ucap tia pasrah "Tapi sampai gerbang aja" lanjut tia, dan disuguhi tatapan tajam oleh reyfan "Kedip kali bang hahaha. Gak usah panik" ucap revan, disuguhi tawa kecilnya. Dan caca rifan hanya tersenyum bahagia melihat tingkah anak-anak nya ini. "Kalo gakbmauuu? It's oke gpapa, tapi aku bakal ngambek sebulan" ucap tia dengan senyum kemenangan, sangat lucu membuat muka abang pertamanya menahan kesal, ia sangat tau kelemahan abangnya tidak bisa jika tia ngambek apalagi sampai sebulan, sehari saja sudah buat ia kelimpungan. "Okeh okeh abang turutin" ucap reyfan pasrah, dan ia tersenyum kemenangan. Sedangkan revan hanya tertawa kecil melihat adik perempuannya ini. "Ayuk bang" ucap tia "Bubu, daddy tiaaa berangkat yaa sama abang rey" ucap tia, sambil berdiri lalu mengecup pipi kedua orang tua nya "Hati-hati yak rey" ucap daddy "Kalo gitu revan juga berangkat ya" ucap revan, lalu di angguki dan di senyumi oleh kedua orangtua nya. Lalu mereka bertiga berjalan keluar dan ke garasi untuk menaiki mobilnya. "Bye bang, duluan yak. Dah de" ucap revan, dan lalu menancapkan gas terlebih dahulu dengan kecepatan penuh. "Dasar brandal kecil" umpat reyfan melihat adik cowo nya melaju kencang "Ayuk bang" ucap tia, dan diangguki oleh reyfan, setelah itu mereka melajukan mobil nya dengan kecepatan stabil. Hari ini reyfan memilih memakai lambo oren nya untuk mengantar adiknya. "Abang serius pake ini?" Ucap tia melongo "Iya, kenapa?" Ucap reyfan "Udeh ayuk naik" lanjut reyfan, lalu tia hanya mendengus kasar lalu menaiki mobil abang nya. Reyfan pun melajukan mobilnya dengan kecepatan stabil, hari ini jalanan cukup renggang tidak seperti yang kemarin begitu macet. "Abang netap disini?" Ucap tia, memecahkan keheningan. "Maunya?" Ledek reyfan "Ih" "Iyaiya sayang, tapi kalo london ada masalah ya abang kesana" ucap reyfan, dan membuat wajah tia bertekuk. "Eh ko muka nya di tekuk gitu?" Lanjut reyfan "Abang nyebelin" ucap tia "Ya kan ntar abang balik lagi, mudah-mudahan aja gak ada masalah. Biar bisa nemenin adik manja nya abang" ucap reyfan, lalu mengelus pucuk rambut tia dan membuat tia tersenyum bahagia. Sungguh dia diperlakuin seperti ratu jika sudah dengan abang pertamanya, walau sama revan pun diperlakukan sama. "Abang kenapa kaya si?" Ucap tia polos "Untuk mencukupi kebutuhan kamu" ucap reyfan sambil tersenyum manis, yang membuat siapapun pasti meleleh 'untung abang kandung' batin tia "Bang, disini aja aku turunnya" ucap tia, ketika sudah mau memasuki area gerbang sekolahnya. "Yakin?" Ucap reyfan, dan diangguki oleh tia untuk memantabkan pertanyaan abangnya "Nanti pulang abang jemput" lanjut reyfan, dan tia pun turun dari mobil mewah abangnya dengan terburu-buru sebelum banyak penghuni sekolah yang melihat. "Araa" teriak reyfan, dan berhasil membuat tia berputar arah. "Kenapa bang?" Ucap tia, lalu reyfan hanya menunjuk pipinya. Cup "Pintar, belajar yang pintar ya cantik" ucap reyfan setelah mendapat cium dari adik perempuannya. Tia hanya tersenyum, dan mengangguk, lalu kembali berjalan menuju gerbang sekolahnya dengan terburu-buru. Bruk 'ko tiang empuk ya' batin tia, lalu ia mendongak untuk melihat apa yang ia tubruk "Eh maaf" ucap tia, lalu kembali berjalan tetapi tangannya di tahan oleh orang yang ia tubruk "Kenapa?" Ucap tia, sambil menatap tangannya yang masih digenggam oleh nya "Kalo jalan liat-liat gak usah buru-buru" ucap nya, lalu tia mendengus kesal. Bukankah ia sudah meminta maaf, oh sungguh jangan sampai orang ini membuatnya tidak mood, sebelum itu terjadi tia menghempaskan genggaman nya. "Kalo lu gabudeg, gue udeh minta maaf tadi" bisik tia kepada nya sebelum melangkah menjauh. Dan orang itu hanya tersenyum melihat tia melangkah menjauhinya, baru kali ini ada seorang wanita yang tidak luluh oleh tatapan dan perkata lembut nya. 'menarik' batinya "Emang tia cantik, lagi pengen dimanja. Uwuuuuw" dendangan tia ketika melewati koridor sekolahnya, ia berjalan sambil menggenggam tali tas gendongnya seperti anak kecil persisnya Imutt banget si tis Yaallah bidadari bukan cantik ya, ternyata lucu juga Cantik banget si tiaa Yaallah nikmat mana lagi yang engkau dustai Gemes woy, mau nyubit Hay tiaaaa Udeh ada pacar belom ti? Tia sama galang yukkk Jangan ti, sama gue aja Yang di bicarakan hanya tersenyum manis. Tia bukan lah siswi cantik yang sombong, ia merespon siapapun yang ingin berteman dengannya, ia memliki sikap yang humble dan mudah gaul yang membuat pria manapun ingin mendapatkannya. "Huh p****t gue akhirnya duduk" gumam tia, ketika sudah masuk kedalam kelasnya hanya beberapa siswa-siswi yang terlihat sudah datang "Ret, kawan2 aing belom dateng ya" ucap tia "Beloman ti, lu tumben rajin amad jam segini" ucap reta "Haha iya kepagian nih gue njir" ucap tia. Setelah itu is memutuskan untuk memakai heandset lalu menyetel lagu dan tidur dengan tangan tangan yang menjadi bantal nya. Baru berapa lagu, ia sudah tertidur pulas. "Yah ini anak pagi-pagi kesekolah cuman mau molor" ucap siska, ketika sudah masuk kelas yang melihat kawannya ini tertidur dengan heandset yang menyumpal dikupingnya. "Woy sis" teriak rima, lalu hanya dibalas Ssstt.. dan menunjuk kearah tia yang sedang tertidur dengan sangat nyaman "Yah nyonyah tidur" ucap rayna "Lah molor" ucap rima Krriingg Krriingg Krriingg "Eughhhh" "Eh udeh pada disini" ucap tia ketika melihat teman-temannya sudah berada dikelas "Nyenyak amad nyonyah" ucap rima "Hehe, gue dateng kepagian" ucap tia, dan teman-temannya hanya ber-oh-ria. Dan pelajaran demi pelajaran pun mereka ikuti dengan hening dan tenang, tanpa ricuh, hingga bel istirahat sudah berbunyi "Kantin gak nih?" Ucap siska "Kantin lah" ucap rima "Lu gatau perut gue kruyuk kruyuk gini" ucap rayna "Dede cacing gue laper woy" ucap tia. Lalu mereka pun berjalan menuju kantin untuk memenuhi keinginan perut-perut mereka. Memang benar kata pepatah, buah tidak akan jauh jatuh dari pohonnya. Seperti yang dialami tia, ya tia memang sudah sangat paham soal masa muda ibunya, yang setiap kali melihatnya selalu memberikan pesona tersendiri.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD