# Lani mengecup mesra bibir Mahendra. Tapi pria itu hanya diam. Tidak menolak tapi juga tidak menyambutnya. Lani menatap Mahendra dengan mata berkaca-kaca. “Kenapa?” Tanya Lani. Mahendra yang ia kenal akan selalu membalasnya, merengkuhnya penuh kehangatan. Tapi pria semenjak kejadian yang menimpa istrinya, Mahendra terasa jauh berubah. Mahendra meraih bahu Lani dan mendorongnya perlahan. “Kita hentikan saja. Semua ini tidak akan berhasil, baik untukku maupun untukmu. Kau berhak mendapatkan yang lebih baik.” Ucap Mahendra pelan. Kedua bola mata Lani tampak berkaca-kaca. “Aku hanya menginginkanmu. Aku menunggumu selama ini, aku bahkan menentang keputusan Papa untuk menjauhimu. Aku selalu menunggumu. Bahkan ketika kau memutuskan untuk menikahi wanita itu, aku bertahan dan menunggu. Bu