Chapter 18

1281 Words

BAB 18 “Assalamu’alaikum!” Suara seorang wanita membuyarkan pikirannya. Hafid menoleh pada arah suara. “Wa’alaikumsalam. Eh, Bibi ada apa, ya, Bi?” Hafid menyalami wanita paruh baya yang beberapa hari lalu berkunjung ke tempatnya. “Hafid, Mia ada? Pamannya kritis. Sekarang sedang dilarikan ke rumah sakit.” Dia memandang Hafid. Tampak ada tersirat raut cemas di wajahnya. “Astagfirulloh!” Hafid beristighfar. “Mia! Dek!” Hafid tergopoh ke dalam. Dijumpainya Mia yang tengah sibuk dengan gawainya. “Ada apa, Mas?” Mia menatap Hafid. “Diluar ada Bi Itin, Dek! Paman kritis katanya!” Hafid menyampaikan pesan wanita paruh baya itu. “Astagfirulloh!” Mia beranjak. Dia keluar menemui wanita yang pernah direpotkannya itu. Ya, meskipun tidak sepenuhnya benar. Namun tetap saja Bi Itin lah yang dul

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD