“Ini soal Lara,” kata Ayna gugup. “Apa benar kamu dan dia pacaran?” tanya Ayna memberanikan diri. “Memangnya kita nggak keliatan begitu, ya? Pergi bareng, pulang bareng. Gandengan tangan. Menurut kamu kita lagi akting, gitu?” Gadis itu menggigit bibirnya. Lara sahabatnya kelihatan membingungkan. Sebentar akrab dengan Ceko sebentar begitu dingin. Dan kalau ditanya, dia nggak pernah mau jawab. “Kamu, kan sahabatnya. Seharusnya lebih tahu soal dia dari siapa pun.” “Lara nggak pernah cerita. Sudah lama dia nggak pernah cerita sama kita. Dia banyak berubah.” Gadis itu melangkah mundur hingga tubuhya membentur tembok. Kelihatannya dia sedang merusaha mencerna sesuatu atau bahkan mengurai kejadian yang mungkin baru dia ingat. “Denger! Ini bukan urusan aku dan aku males berurus