"Saya gak begitu tahu rinciannya seperti apa. Tapi yang jelas, kita harus mencari tahu sebelum ikut mengambil keputusan. Memangnya siapa yang mau bertanggung jawab di masa depan nanti kalau ternyata dengan ikut keputusan mereka, membuat kita merasa bersalah seumur hidup karena mencurigai seseorang yang belum tentu mengkhianati negaranya?" Rekan-rekannya diam menyimak. Tak ada yang bisa menyangkal argumennya. Karena sejak awal pun mereka sama-sama merasa ganjil dengan keputusan sepihak ini. "Jadi menurutmu bagaimana baiknya, Sam?" "Saya hendak menemuinya. Bagaimana dengan kalian?" Ia tak akan memaksa. Ia hanya ingin mencari kebenaran. Karena menurut logikanya, jika persoalan mengkhianati negara, tak ada dalam kamus mereka untuk turut membunuh keluarganya. Ya kalau dikucilkan secara sos