chapter 7

1393 Words
Rula tak bergeming ketika Yang Mulia Raja Edmond menyetubuhinya semalaman. Tanda membentuk ark sebagai pasangan mate abadi. Hubungan pertama kali yang dirasakan oleh Rula. Darah perawan yang menghiasi ranjang lapis emas. Ini adalah hal yang diinginkan oleh Yang Mulia Edmond untuk Rula, perasaan yang dalam yang hanya di peruntukkan untuk Rula. Edmond adalah seorang Raja di Wilayah Rodney, sebuah pulau antara Grissham dan juga Adney , ia memang sudah menyukai perasaan terhadap rula dari semenjak kecil, terlebih Rula yang berada di Grissham, Wilayah Veddra. "Kau selalu seperti ini jika bersamaku," bisik Rula dengan pelan. Jari-jemarinya masih menyentuh leher pria yang tak pernah menua, Edmond selalu terlihat tampan. Bahkan ketampanannya nyaris membuat banyak para wanita seluruh Wilayah Landmark menginginkannya menjadi pasangan. "Untuk apa kau ingin melindungi Putera Mahkota Edward?" tanya Edmond dengan suaranya yang membisik, suaranya begitu lembut ketika berbicara bersama wanita yang ia cintai. Rula meletakkan bibirnya di rahang Raja Edmon. "Karena aku ingin kekuatan adikku kembali," bisik Rula di telinga Yang Mulia Edmond. Tentu saja apapun permintaan Rula selalu diterima oleh Yang Mulia Edmond. Jari jemari Rula menyentuh daerah sensitif Yang Mulia Edmon, tentu saja gairah Yang Mulia Raja Edmon kembali tertuang dengan wanita yang berada di pelukannya. Tak lama pelukan Rula terlepas dengan Edmon beranjak dari ranjang. Tubuh Rula dibiarkan terbalut hanya dengan selimut yang terbuat dari bulu serigala. Edmond meminum darah di atas gelas berwarna perak, melihat Rula yang berada di hadapannya. Edmon tak menyangka bahwa wanita yang ia cintai kini menjadi miliknya. Rula masih menaruh jari telunjuknya di bibirnya dengan menggoda, tak lama Edmon duduk kembali di sisi Rula dengan Rula memeluk tubuh Edmon dengan berada di pangkuannya. Tubuh berbalut selimut dengan lekukan tubuh yang menggoda, tubuh milik Edmon dengan Rula yang menghabiskan pertama kalinya bersamanya. "Kau akan selalu bersamaku, Rula," bisiknya secara perlahan dengan memegang pinggul ramping wanita yang berada di pangkuannya. bibir tipis dengan rambut panjang bergelombang berwarna hitam pekat, bola mata berwarna cokelat dengan kulit putih. "Untukmu, Yang Mulia Edmond," bisik Rula dengan menciumi bibir Yang Mulia Raja Edmond dengan lembut. "Aku tak menyangka kau menginginkan Cerberus," jawabnya dengan lantang. Melihat Rula dengan manja berada di pangkuannya. Rula kembali menatap Edmond yang kini ada di hadapannya. Membiarkan tangan Edmond memanjakan tubuh dirinya dengan kelembutan serta intens. Membiarkan permukaan sensitif Rula tersentuh dan menyatu bersama Edmon. "Aku menunggu adikku terbangun, kekuatannya melemah karena Felix membawa kekuatan adikku. Kau tahu maksudku Yang Mulia Edmond, jika kau mencintaiku bukankah kau harus melindungiku?" Rula kembali berbicara ketika Yang Mulia Raja Edmond menarik dagunya secara perlahan, mendekat dengan intens dengan wajahnya. "Bukankah aku selalu melindungimu, kekuatan Cerberus juga mampu mengembalikkan kekuatan adikmu. Yang kau maksudkan adalah melindungimu dari Draganor. Aku memahaminya, sudah lama aku tidak menemui Yang Mulia Arthur," jawabnya kembali dengan meminum darah di cawan perak yang berada di genggamannya. Ini adalah darah dari pergelangan tangan miliknya untuk selalu ia minum. Darah untuk membuatnya selalu awet muda, jelas saja Edmond tidak pernah menua, karena ia akan selalu berusia abadi dengan ketampanannya yang nyaris sempurna bahkan seluruh wanita dataran Grissham menginginkan Edmon menjadi kekasihnya. Rula sangat tahu persis banyak wanita yang menginginkan Edmon menjadi kekasih dan kini hanya Rula yang akan selalu bersamanya. Memenangkan hati seorang Edmon sangatlah tidak mudah. "Yang Mulia Edmon, aku semakin mencintaimu, terimakasih karena kau selalu memanjakanku, suatu kebahagiaan untukku karena Yang Mulia selalu memanjakanku," bisik Rula kembali dengan menciumi bibir Yang Mulia Raja Edmond dengan intens, kedua pergelangan tangannya kembali melingkar di leher Yang Mulia Raja. Rula kembali menciumi mesra pria yang kini menjadi pasangan mate nya. Ini adalah hari ketujuh kehadiran Rula bersama Yang Mulia Raja Edmond, melayani bahkan memanjakan Edmond tanpa jeda, tentu saja ini menjadi kebahagiaan bagi seorang Edmon melihat wanita yang ia cintai sepenuhnya berada di sisinya. Edmon menyandarkan Rula di ranjang miliknya berukurang king size, meninggalkan istrinya yang masih bertelanjang bulat disana dengan hanya berselimut kulit lembut yang terbuat dari kulit serigala. "Jika kau sudah terbangun, biarkan para pelayan yang akan memanjakanmu," bisiknya sembaring menciumi tengkuk leher Rula. Edmond beranjak dari ranjang dengan melebarkan mantel bulu tebalnya disana. Berjalan menuju ruangan rahasianya, mendengar permintaan iatrinya akan cerberus membuat Edmond kembali berpikir sesaat. Tangan kanannya terbuka dengan mengeluarkan rune berwarna merah, pilar-pilar terbuka hanya dengan cahaya obor api diatas gading disetiap dindingnya. "Salam Yang Mulia Edmond," ucap dengan deretan para pelayan yang selalu setia kepada Yang Mulia Raja Edmond. Mereka berdiri dengan membawa tombak menjaga Wilayah Mortheim, Wilayah Veddra. Wilayah kekuasaan untuk Raja Edmon dari Raja Evanjors. "Sangat mustahil bagiku menyelamatkan keduanya, permintaan istriku. Harus ada satu yang dikorbankan." "Tapi Yang Mulia, ini adalah permintaan Tuan Putri Rula, bukankah ia belum dinobatkan menjadi seorang ratu." "Bagiku ia sudah menjadi istriku, tapi permohonan itu sangat mustahil. Jika ceberus bersama Putera Mahkota Edward. Bukankah Felix membawa setengah kekuatan adik Rula." "Tapi Yang Mulia, bagaimanapun Tuan Putri Rula belum di nobatkan menjadi ratu." Crashhh ... Bola mata dengan tatapan mata tajam itu kini melihat ke arah seorang pelayan, membiarkan kekuatan magia Edmond mematahkan salah satu tangan pelayan disana. "Jaga ucapanmu, kau tahu kau membahas siapa? Bagaimanapun Rula adalah istriku. Jangan pernah membahas sedikitpun akan Rula, atau seluruh tubuhmu akan mati bersama api." "Ma-maafkan saya Yang Mulia, kami berjanji tidak akan membahas Tuan Putri Rula lagi," ucap seorang pelayan dengan tangan yang mengeluarkan darah, bahkan dari mulutnya mengeluarkan darah hingga dirinya kesakitan dengan meronta. Edmond hanya menatap keji disana, bagaimanapun istrinya adalah seseorang yang berarti, tangan kanan itu masih mengeluarkan rune, "lebih baik aku melihatmu mati," ucapnya dengan perlahan. Para pelayan yang menyaksikan hanya terdiam dengan melihat seorang pelayan tersebut terbakar oleh api dengan darah yang berlumuran, Edmon menyentuh darah tersebut dengan telapak tangannya, bibirnya tersenyum dengan mata yang berbinar. Kobaran api di setiap permukaan dinding semakin membesar lalu kembali ke semula, para pelayan hanya melirik lalu kembali menunduk kembali. Bukan Yang Mulia Raja Edmon jika kemarahannya berlaku keji. Siapapun tidak ada yang mampu membuat Yang Mulia Raja Edmon murka. Tak ada perkataan apapun dari Yang Mulia Raja Edmon dengan meninggalkan singgasana, dirinya berjalan dengan memasuki dinding dengan pilar setinggi lima puluh meter. Gerakan tangannya memutar dengan magia miliknya dengan awan hitam yang memutar menemani magia yang ia keluarkan. Ia berjalan dengan dinding membentuk celah dengan banyak kobaran api disetiap dinding. Tangannya tak berhenti dengan magia yang berwarna hitam dengan tatapan dinginnya. Dari jauh terdengar dengan suara teriakan anjing kesayangannya. Ceberus yang ia taruh dengan dikelilingi pilar-pilar kobaran api dengan segel magia miliknya. "Kau menungguku lama kesayanganku, ketika kau keluar kau mampu menghancurkan seluruh daratan Landmark, kau akan selalu menjadi kesayanganku Ceberus. Lindungi Yang Mulia Edward atas permintaan istriku," ucapnya dengan ketiga kepala ceberus yang terjatuh di hadapan Raja Edmond. Tak lama pengaruh magia miliknya membentuk petir dengan memotong rantai ceberus di setiap tubuhnya. Jeritan hingga teriakan ceberus terdengar seluruh daratan. Banyak burung-burung keluar dari hutan dengan mendengar teriakan ceberus. Wilayah Mortheim dengan wilayah kekuasan yang luas dari sepertiga Wilayah Grissham. "Selama ini aku menjagamu, tapi sekarang kau harus menghadapi Draganor. Walaupun Landmark akan hancur tapi kau akan selalu hidup di sisiku. Kau ingat itu Ceberus," Edmon mengusap kepala anjing berkepala tiga tersebut dengan menempelkan kening miliknya dengan mencium kepala Ceberus. Tak lama ketiga kepalanya mengangkat dengan ceberus yang mengeluarkan auman keras. Beberapa tanah retak dengan Ceberus yang mengeluarkan kakinya dari dalam tanah. "Tidak apa-apa, kau bisa keluar sekarang. Yang Mulia Arthur akan melangsungkan pemberkatan terlebih Yang Mulia Pixar juga akan hadir," ucapnya dengan beberapa kilat yang menghias diatas langit. Suara auman dari Ceberus masih terus keluar dengan beberapa tanah yang retak. Tak hanya tanah bahkan air laut pun naik dengan beberapa ikan yang mati. Suara dentuman Ceberus terdengar dengan pijakan kakinya. Getaran dari Ceberus membuat sinar Draganor keluar dari dahinya. Felix tertawa dengan melihat drakon yang selama ini ia jaga mengeluarkan sinar miliknya. Tak lama sinar tersebut menghilang dengan Felix yang mengambil sebuah rantai besi dengan timah panas. Suara getaran masih terdengar dengan air laut yang naik ke permukaan, Ceberus masih berjalan dengan Raja Edmon yang masih mengeluarkan sinar magia miliknya. Seluruh pilar terbuka dengan membentuk rune, rune berwarna hitam dengan banyak api di setiap sekelilingnya. Dari jauh Camello melihat keadaan langit, suara dari hewan kesayangan Raja Edmon terdengar dengan helaan napasnya. "Yang Mulia Arthur sudah memberikan kabarnya, pemberkatan pedang egbert akan di nobatkan untuk Putera Mahkota. Tanpa menolak ia harus menerimanya," ucap Camello dengan mahkota yang berada di kepalanya. Langit-langit gelap di Wilayah Mortheim terlihat dengan burung-burung yang terbang di langit-langit atas Kerajaan Landmark.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD