When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Hari pertama sesi satu aman sentosa bagi Dika yang memang baru pertama kali ini mengajar. Awalanya, ia merasa cemas apakah pagi ini akan berjalan dengan lancar setelah kejadian kemarin yang membuatnya pusing tujuh keliling. Dika sudah berada di ruangannya setelah mengajar. Ia duduk di kursi kebesarannya dan mengetuk -ngetukkan jari di meja kerjanya. Punggungnya bersandar dengan nyaman dan kedua mata fokus menatap ke arah depan pada jam yang ada di atas meja. "Apa yang harus aku lakukan ya?" tanyaa Dika di dalam hatinya sendiri. Dika mengehmbuskan napas dengan kasar. Rasanya beban di pundaknya belum hilang walaupun nanti sore ia akan melamar gadis yang tidak sengaja ia tiduri malam itu. Malahan gadis itu telah membuatnya jatuh cinta dan hatinya terus berbunga -bunga. "Sepertinya benar