When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Maaf Sar ... Aku belum berniat untuk menikah. Aku masih mau mengejar mimpiku dan meniti karir," jelas Dika beralasan. "Aku bisa nunggu kok, Dik. Kamu tenang aja. Asal kita bisa saling menjaga," jelas Sari dengan nada memohon. "Saling menjaga? Apa maksud kamu, Sar?" tanya Dika semakin tidak mengerti dengan maksud Sari. "Dika ... aku suka sama kamu sejak pandangan pertama dulu di Kampus. Aku selalu berharap bisa menjadi seseorang yang pantas untuk mendampingimu. Aku sudah matang dan aku sudah siap untuk menikah. Aku punya karir yang bagus, secara finansial pun aku sudah sangat mandiri sekali. Aku bisa mengerjakan rumah dan memasak juga. Kamu bisa cek ke rumah pribadiku. Atau kamu tanya sama Mbak Lulu," jelas Sari sedikit menuntut. "Sari ... Kita ini cuma teman gak lebih. Kalau pun ingin