41

1104 Words

Rain duduk lesehan diatas tikar rajut dari plastik. Pandangannya terus terpaku pada teriakan anak -anak kecil yang bahagia dan eria brmain ditaman kompleks ini. Walaupun permainan ditaman ini tidak begitu lengkap, tapi sudah cukup membuat para anak -anak kecil itu betah dan nyaman berada ditempat ini. "Lihat apa sih? Serius banget?" tanya Dika ikut menatap apa yang sedang dilihat Rain. "Seru ya, jadi anak -anak," cicit Rain lirih. "Memang masa kecil kamu gak seru?" tanya Dika sambil menatap wajah Rain dari arah samping. "Seru sih. Tapi, Rain gak punya saudara untuk berbagi. Jadi sepi," jawab Rain lalu menoleh ke arah Dika yang tersenyum manis padanya. Angin malam terasa dingin namun tetap bisa dinikmati dengan bahagia. Sesekali angin dingin itu menyentuh kulit bagian dalam. Hiruk piku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD