42

1204 Words

Rain menunggu Dika yang sudha berjanji akan menjemputnya. Rain sengaja masih berada di dalam Kafe dan menatap satu undangan yang diberikan Dona tadi. "Dasar orang aneh," umpat Rain yang sudah tak bisa meluapkan amarahnya lagi. "Sayang ... Maaf ... Macet." Tiba -tiba saja Dika sudah ada di Kafe itu dan menepuk punggung Rain. "Pak?" "Kok Pak sih?" "Iya Mas." "Nah gitu dong, gadis pintar. Kmau mau pesen lagi? Kok, saya jadi pengen minum kopi juga?" "Biar Rain pesenin ya? Mas mau apa?" "Tanya aja, best seller disini apa?" "Oke Pak Suami ..." Goda Rain sambil mengedipkan satu matanya pada Dika. Dika tersenyum geli melihat kelakuan Rain yang begitu bersemangat dan ceria. Rain berjalan ke arah kasir dan memesan lagi dua pie strawberry dan dua es kopi latte. "Gimana kuliahnya?" "Ya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD