Malu Bukan Main

1192 Words

“Kamu sudah punya kekasih, Sha?” Aku menatap Mas Abi dan Dokter Asya bergantian, dan hanya bisa meringis, merasa bingung tanpa tahu harus menjawab apa. “Heh! Kepo,” seru Dokter Asya. Aku terselamatkan saat Dokter Asya mengalihkan topik pembicaraan. *** “Mas, sebaiknya naik sekarang, deh. Taksinya sudah dekat, kok,” pintaku pada Mas Abi. Saat ini, kami sedang duduk di lobi apartemen Mas Abi. Ini kali pertama aku ke sini, tiga tahun menjadi sekretaris Mas Abi, aku tidak tahu dia juga punya hobi yang sama dengan Mas Dion, yaitu melarikan diri dari mamanya. Kalau dilihat baik-baik pun Mas Abi dan Mas Dion ini wajahnya mirip, sebelas dua belaslah. Dan keduanya sama baiknya. “Tidak apa, Aya, setelah ini saya langsung istirahat.” Ini kesekian kalinya aku meminta Mas Abi meninggalkanku, t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD