Ada yang berbeda dalam kebersamaan Gladia dan Gandra. Embun bisa merasakannya ketika ia tak sengaja lewat di dapur sambil membawa ember pel. “Mbun …, kamu bisa diem, enggak? Pusing aku lihat kamu mondar-mandir, beres-beres terus!” tegur Gandra yang kebetulan sedang memanggang roti. Gandra memang membelakangi Embun yang kebetulan baru beres mengepel. Peluh keringat tak hentinya mengalir dari ujung kepalanya membasahi pipi hingga leher. Sedangkan Gladia tengah duduk di kursi makan, menghadap punggung sang suami. Gladia yang tampak sibuk dengan ponselnya, melirik Embun penuh arti, meminta Embun untuk segera pergi. “Cepat siap-siap. Ini masih sangat pagi, jadi jangan bikin aku emosi!” lanjut Gandra. Embun yang baru keluar dari dapur dan awalnya akan langsung ke kamar mandi, refleks menoleh