Pagi ini Andre tidak melihat Ana dan Alif di meja makan ataupun di dapur. Kata bik Darmi, mereka sudah pergi saat ia baru datang. Lelaki itu tahu Ana marah padanya dan menghindarinya. Tadinya, semalam ia ingin membicarakan ini semua tapi melihat Ana yang tidur, ia tidak tega membangunkannya. Ia berpikir besok saja, tapi nyatanya Ana sudah pergi. Di sofa ruang keluarga Andre terlihat gusar. Sudah tidak terhitung berapa kali ia menelfon ponsel Ana tapi yang menjawab panggilannya adalah suara operator. Pesan pun hanya terlihat centang satu. Ana mematikan ponselnya. Lelaki itu bangkit dari tempat duduknya berniat pergi ke sekolah Alif. Berharap Ana ada disana. Setelah menanyakan keberadaan Alif pada gurunya, dia kecewa. Ternyata anaknya hari ini tidak masuk sekolah. Ana membawanya pergi,